Selangkah Lagi, Danau Toba Jadi Monaco-nya Asia

Pemerintah tidak tanggung-tanggung mewujudkan rencana Danau Toba menjadi Monaco Asia. Sejumlah langkah telah diambil, bahkan proses pengerjaan kini telah mulai, demi mengembangkan Danau Toba menjadi objek wisata kelas dunia, sama seperti Bali. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, pembangunan infrastruktur sudah dimulai. Seperti pembangunan jalan tol Kuala Namu yang direncanakan hingga ke Sibolga, tahap pertama Kuala Namu-Tebing Tinggi yang progresnya telah mencapai 82 persen.

Selangkah Lagi, Danau Toba Jadi Monaco-nya Asia
Keindahan Danau Toba tercoreng karena banyaknya kerambah apung, akibatnya banyak wisatawan yang kecewa terhadap kondisi ini, diharapkan Pemerintah pusat maupun daerahserius membangun wisatawan di Danau Toba.


"‎April diharapkan rampung seratus persen (Kualanamu-Tebing Tinggi). Kemudian Pak Luhut (Menko Polhukam) juga minta agar dari Tebing ke Siantar (jalannya diperlebar), itu disetujui. Demikian juga dari Siantar ke Parapat diperlebar.

Jadi saya ingin Kuala Namu-Parapat nantinya bisa ditempuh dalam dua jam," ujar Arief di depan peserta silaturahmi Horas Halak Hita yang digelar di Jakarta, akhir pekan kemarin. ‎Selain infrastruktur jalan, pengembangan bandara juga dilakukan. Menurut Arief, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan juga telah setuju memperlebar runway Bandara Sibisa dan Silangit.

Dari yang sebelumnya hanya 35 meter, menjadi 42 meter. Dengan langkah ini maka pesawat-pesawat berbadan besar dapat mendarat di Tapanuli. Sehingga pengunjung yang ingin ke Danau Toba lewat udara, juga dapat lebih baik. Saat ditanya kapan pelaksanaan pembangunan seluruhnya selesai, Arief memperkirakan tahun 2019 mendatang.

Langkah-langkah strategis seperti pembentukan ‎Badan Otorita Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Danau Toba juga telah dilaksanakan. Pemerintah mengupayakan Peraturan Presidennya telah terbit pada triwulan pertama di tahun 2016. "‎Khusus Danau Toba, pemerintah membuatnya tersendiri. Jadi ada kawasan sekitar 500 hektar, nanti dikelola badan untuk kegiatan pariwisata. Badan otorita adalah perwakilan pusat untuk daerah. Untuk dewan pengarah nanti bisa diisi oleh menteri-menteri," ujar Arief.


Sumber : jpnn

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.