Tiket Kapal di Danau Toba Dijual Online

SAMOSIR, Pemerintah tidak hanya sekadar membangun delapan pelabuhan penyeberangan di Kawasan Danau Toba. Namun juga menata dan mengelola kedelapan pelabuhan tersebut secara profesional dan modern, sesuai prosedur keselamatan pelayaran. Tujuannya, untuk memberi keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan dan masyarakat yang akan menyeberangi perairan danau terbesar di Asia Tenggara itu.

PENATAAN pelabuhan penyeberangan itu akan dilakukan secara bertahap, sembari menunggu kedelapan pelabuhan tersebut selesai dibangun oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini.
Nakoda kapal penumpang Danau Toba menjemput penumpang dari Pulau Tao
 “Pastinya, pelabuhan atau dermaga akan berkonsep pariwisata. Di mana wisatawan di pelabuhann

nantinya akan disajikan kuliner dan perbelanjaan souvenir khas Danau Toba,” kata Direktur Utama (Dirut) Badan Otoritas Pengelolaan Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, Senin (4/3).

Kedelapan pelabuhan yang dibangun Kemenhub tersebut yakni pelabuhan Ajibata, Ambarita, Simanindo, Tigaras, Muara, Balige, Tongging dan Marbun Toruan. Arie memastikan, pelabuhan yang akan dibangun tersebut akan memberikan pelayanan berkelas dunia di danau kebanggaan masyarakat Sumatera Utara itu.

“Kita sudah berbicara tentang pengelolaan tiket penyerangan di Danau Toba kepada Kemenhub. Kita ingin mengelolanya seperti yang dilakukan Pak Ignasius Jonan saat mengelola kereta api, yakni pemesanan tiket kereta api via online,” ungkap Arie.

Jadinya, kata Arie, dia ingin pemesanan tiket Kapal Motor Penumpang (KMP) penyeberangan di Danau Toba juga dapat dilakukan secara online. Dengan begitu, tidak seluruhan pembayaran atau transaksi dilakukan di pelabuhan sebelum kapal berangkat. “Penumpang atau wisatawan dapat melakukan pembelian tiket dengan jadwal kapal penyerangan. Jadi, tidak terjadi penumpukan kenderaan bermotor di Pelabuhan. Karena, sudah membeli tiket terlebih dahulu. Kemudian, data penumpang atau manifest dapat diketahui secara jelas. Sudah seperti kita mau naik pesawat lah,” jelas Arie.

Pembelian tiket, kata Arie, bisa bekerjasama dengan platform yang ada seperti Traveloka, Bukalapak, dan lainnya. Kemudian bisa juga dibeli di minimarket terdekat seperti Indomaret dan Alfamart. Dengan begitu, membuat penumpang atau wisatawan lebih mudah mendapatkan tiket dan tidak perlu mengantre di pelabuhan.

“Pelabuhannya sudah oke. Sistem pembelian tiketnya juga ditata keseluruhannya. Betul-betul diberikan kenyamanan dan keamanan selama melakukan pelayaran di Danau Toba,” pungkas Arie.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Samosir, Ombang Siboro mengatakan, ada dua pelabuhan yang sudah dibangun Kemenhub di Kabupaten Samosir, yakni Pelabuhan Ambarita, dan Pelabuhan Simanindo. Menurutnya, pembangunan ini memberikan dampak positif dalam pengembangan pariwisata di daerah itu.

“Tapi harus disediakan juga toko-toko souvenir. Jadi pelabuhan pariwisata benar-benar memberikan nuansa pariwisata. Bukan untuk pelabuhan barang, orang, dan kendaraan saja,” tutur Ombang kepada Sumut Pos, kemarin siang.

Selain pelabuhan, kata Ombang, kapal motor penyeberangannya juga harus memberikan kenyamanan kepada penumpang atau wisatawan. Misalnya, wisatawan disediakan lokasi untuk berswafoto dari atas kapal sembari menikmati keindahan panorama Danau Toba selama pelayaran. “Jadi wisatawan tidak bosan berada di kapal. Mereka bisa juga menikmati perjalanan sembari berswafoto,” usul Ombang.

Lokasi untuk berswafoto ini, kata Ombang, bisa saja dibuat di anjungan kapal. “Jadi, Danau Toba secara otomatis terpromosikan dari wisatawan berfoto di atas kapal melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram. Untuk KMP Ihan Batak, sudah memenuhi kapal pariwisata. Seperti tempat duduk berAC. Tapi, harus ada arena menikmati alam Danau Toba dalam fasilitas kapal itu,” tandas Ombang.

sumber  : SP 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.