Presiden Minta Rumah-rumah di Kawasan Danau Toba Dikembalikan ke Bentuk Aslinya

DANAU TOBA CENTER,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius mengembangkan kawasan wisata Danau Toba, Sumatra Utara. Seraya terus melakukan pembenahan multisektor di sana, Kepala Negara juga berpesan agar rumah adat Batak digalakkan di kawasan Danau Toba.

Pesan Jokowi itu diungkapkan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, pada acara peresmian kawasan Toba Caldera Resort, di lahan Zona Otorita Danau Toba, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, Senin (14/10/2019).

"Jadi selain meminta pembangunan insfratuktur di kawasan Danau Toba diselesaikan sesuai target, Presiden Jokowi juga berpesan agar rumah yang berdiri di kawasan Danau Toba dikembalikan seperti aslinya, yakni rumah adat Batak," ujar Luhut.

Rumah Adat Batak toba di Lumban Suhi-suhi Samosir, dok.danautobacenter.com
 Luhut mengatakan, Presiden Jokowi ingin dengan dikembalikanya seperti aslinya, yaitu Rumah Batak, maka wisatawan dalam dan luar negeri semakin banyak yang datang. Diharapkan juga even-even budaya Batak semakin dikembangkan.

"Atau nanti ada yang mau jadi homestay, anda yang terima untungnya tidak ada urusan pemerintah. Tapi anda harus memenuhi standar yang telah diberikan, itu akan dimulai tahun depan," ujar Luhut.
Terkait isu yang menjadi keributan di wilayah Sigapiton, Luhut mengharapkan, masyarakat di kawasan Danau Toba jangan mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas sumbernya. Ia mengatakan, Presiden sudah berpesan padanya untuk menyelesaikan perihal ini.

"Saya juga sering berbicara dengan Presiden, setiap bicara selalu berbicara Danau Toba, dan saya kemarin diwanti-wanti beliau perihal ini, macamlah yang beliau sampaikan. Jadi untuk masalah masyarakat Sigapiton, Anda jangan mau diprovokasi orang-orang yang tidak jelas," katanya.

Mengenai groundbreaking pembangunan kawasan Kaldera Danau Toba, disampaikan Luhut, bahwa Jokowi berpesan agar tidak ada masyarakat yang dirugikan akibat penggusuran yang terjadi akibat pembangunan insfratuktur. Luhut telah memastikan hal itu tidak terjadi pada masa pemerintahan Jokowi.

"Coba Anda lihat angka untuk Danau Toba ini Rp 4,04 triliun tepatnya. Itu angka sepanjang orang Batak hidup di sini belum ada datang. Jadi akan ada pergerakan ekonomi luar biasa di sini. Tinggal orang Batak itu sendiri mau tidak menyikapi dengan baik," katanya.

Pulau-pulau kecil di danau toba, dok.danautobacenter.com
 Surga Kecil

Gubernur Edy Rahmayadi mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat yang memprioritaskan pembangunan Danau Toba. Diharapkan surga kecil yang ada di Danau Toba akan tambah indah lagi yang diatur oleh tangan cerdas anak bangsa.

"Saya dan bersama-sama rakyat Sumut dan masyarakat di kawasan Danau Toba, sangat mendukung dan kami pastikan bahwa tempat ini dengan bantuan presiden, menjadi destinasi prioritas seperti yang sudah dicita-citakan. Belum diapa-apakan saja sudah indah, apalagi diatur oleh orang yang cerdas. Saya yakin ini pasti bisa atas ridho Tuhan," ujar Gubernur Edy.

Edy Rahmayadi juga melaporkan dalam rapat tersebut perkembangan wisatawan yang datang mengunjungi Danau Toba untuk saat ini memiliki kemajuan yang sangat signifikan. Sampai bulan ini, jumlah wisman yang datang mencapai 1.440 orang, di antaranya wisman terbanyak dari negeri jiran Malaysia.

"Kami laporkan pada pak Menteri bahwa kunjungan sebanyak 1.440 wisman sampai bulan ini, wisatawan yang hadir 46% dari Malaysia, 6,7% dari Singapore dari Cina 3,8% kurang lebih, dari Jerman 2% ini yang saat ini datang. Saya yakin dengan menggeliatnya pembangunan ini pasti akan menjadikan itu lebih baik," katanya.

sumber  : MB

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.