Rokok Ilegal Luffman masih Beredar di Siantar, Distributornya Harus Ditindak Tegas
Siantar, Produk rokok ilegal tanpa cukai merek Luffman masih terlihat beredar bebas di Kota Pematang Siantar, Aparat Penegak Humum (APH) diminta tindak tegas para Distributornya.
Hal itu sesuai investigasi tim media disekitar Kota Pematang Siantar, Jumat (30/6/2023) lalu.
Rokok Luffman Tanpa Cukai Masih Beredar di Siantar, Jumat (30/6/2023) |
Peredaran Rokok Luffman tanpa cukai itu diedarkan dengan cara orang ke orang.
Hal itu disampaikan sumber media ini yang juga membeli rokok itu.
Saat diminta keterangannya, apakah ia mengetahui distributornya? Namun sumber yang mengaku marga Tamba itu, mengaku tidak mengetahuinya.
Dijelaskannya, rokok ilegal itu ia dapatkan dari sesama perokok, dimana siperokok membeli beberapa selop saja dan dijualnya.
Dan saat ditanya soal harganya, sumber mengaku terjangkau yaitu Rp. 12.000 per bungkus.
Terkait masih ditemukannya peredaran rokok ilegal tersebut, pihak terkait seperti Bea Cukai, Satpol PP dan juga pihak Kepolisian diminta turun tangan dan lebih sering melakukan razia untuk menindak tegas para penjual rokok ilegal yang merugikan Negara dan juga pihak Perusahaan Rokok yang setiap tahunnya harus membayar pajak cukai rokok hingga ratusan miliar rupiah sebagai pendapatan Negara.
Apalagi diketahui, Presiden Joko Widodo telah menyetujui untuk menaikkan rata-rata cukai rokok sebesar 10 persen yang berlaku tahun 2023 dan 2024.
Tarif tersebut ditujukan untuk sigaret kretek mesin (SKM) 1 dan 2 yang rata-rata meningkat 11,75 hingga 11,5 persen, sigaret putih mesin (SPM) 1 dan 2 naik 12 hingga 11,8 persen, sedangkan sigaret kretek tangan (SKT) 1, 2, dan 3 naik sebesar 5 persen.
Sementara, cukai rokok elektrik akan naik 15 persen dan 6 persen untuk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) berlaku kenaikan setiap tahun sejak 2023 hingga 2028.
Dari kutipan keterangan Presiden tersebut, maka patut oknum Distributor Rokok Luffman dijadikan target Aparat Penegak Hukum (APH) dan harus ditindak tegas guna menekan peredaran rokok ilegal tersebut.(tim)
Tidak ada komentar