Mangalahat Horbo Meriahkan Horas Samosir Fiesta 2025 di Kecamatan Palipi

Samosir - Danau Toba Center, Pemerintah Kabupaten Samosir kembali menghidupkan kekayaan budaya Batak lewat event sakral Horja Bius dengan ritual adat Mangalahat Horbo. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Horas Samosir Fiesta (HSF) 2025, dan digelar selama dua hari, 3–4 Oktober 2025 di Onan Sipulo, Kecamatan Palipi. 

Mungkin gambar 11 orang dan teks
Acara Mangalahat Horbo Meriahkan Horas Samosir Fiesta 2025 di Kecamatan Palipi/is

 Ritual Mangalahat Horbo menjadi daya tarik utama dalam pelestarian budaya Batak. Prosesi ini dimulai dengan “makkarihiri”, yaitu mengikat moncong kerbau dengan rotan dan ijuk oleh pakkarihiri atau pawang. Kerbau lalu dibawa menuju borotan—sebatang kayu dihiasi, sebagai simbol persembahan. Seluruh prosesi diiringi alunan Gondang dan Sarune, alat musik khas Batak Toba, serta manortor atau tarian adat.

Acara ini dikemas oleh Lembaga Adat dan Budaya (LAB) Kabupaten Samosir yang terdiri dari 61 bius, tersebar di 9 kecamatan. Kegiatan ini bertujuan melestarikan warisan budaya sekaligus memperkuat identitas Batak di tengah arus modernisasi.

Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, menyampaikan bahwa Horja Bius akan dijadikan agenda tahunan. “Ini bagian dari upaya menjaga warisan leluhur. Kita bangga menjadi orang Batak yang punya budaya kaya dan unik. Budaya seperti Horja Bius, Opera Batak, dan Gondang Naposo harus terus dijaga,” ujarnya.

 Sementara itu, tokoh masyarakat Palipi, Juang Sinaga, menyambut baik acara ini dan berharap dapat menjadi pemacu pertumbuhan pariwisata Samosir, khususnya di Kecamatan Palipi. Ia mengajak masyarakat berbenah menjadi kawasan wisata yang berkelanjutan.

Ketua LAB Samosir, Pantas M. Sinaga, menegaskan bahwa Horja Bius bukan sekadar rutinitas, tapi bentuk nyata pelestarian adat Batak. Ia berharap dukungan pemerintah terus mengalir demi keberlanjutan kegiatan budaya ini setiap tahunnya.

Anggota DPRD Samosir, Noni S. Situmorang, juga mendorong agar Onan Sipulo dijadikan rest area wisata. “Event ini penting untuk menjaga identitas budaya dan membentengi generasi muda dari pengaruh negatif perkembangan zaman,” pungkasnya.

Dengan pelaksanaan Horja Bius Mangalahat Horbo, Samosir semakin mengukuhkan diri sebagai pusat peradaban Batak dan destinasi budaya unggulan di Sumatera Utara. (red/tam)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.