Arus Mudik ke Samosir via Pelabuhan Tigaras Masih Normal Jelang Natal 2025
Simalungun – Danau Toba, Memasuki pekan ketiga Desember 2025, arus mudik dan penyeberangan menuju Pulau Samosir melalui sejumlah pelabuhan di kawasan Danau Toba, khususnya Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, belum menunjukkan lonjakan signifikan. Kondisi ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana peningkatan jumlah penumpang biasanya mulai terasa sejak pertengahan Desember.
![]() |
| Arus Mudik ke Samosir via Pelabuhan Tigaras Masih Normal Jelang Natal 2025/ist |
“Belum ada terlihat penambahan penumpang. Mungkin ini juga dipengaruhi dampak dari sejumlah bencana yang terjadi belakangan ini,” ujar Bendro.
Ia menjelaskan, berdasarkan pola tahunan, lonjakan penumpang biasanya mulai terjadi pada minggu ketiga Desember. Namun, tahun ini pergerakan masyarakat masih cenderung menahan diri.
“Biasanya minggu ketiga sudah mulai ramai. Tapi kita lihat nanti sekitar tanggal 20 Desember, karena di situ baru mulai libur anak sekolah,” jelasnya.
Meski arus penumpang masih normal, pihak pelabuhan memastikan kesiapan penuh dalam menghadapi potensi lonjakan penyeberangan saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Salah satu langkah antisipasi yang disiapkan adalah penambahan jumlah trip kapal jika terjadi peningkatan signifikan.
“Pelayaran saat ini masih normal. Kami juga sudah menyiapkan penambahan trip apabila nantinya penumpang membludak,” ungkapnya.
Dari sisi keamanan dan keselamatan, pos pengamanan (PAM) telah didirikan oleh instansi terkait di kawasan Pelabuhan Tigaras. Bendro menegaskan, hingga saat ini tidak ada gangguan pelayaran, baik dari sisi teknis maupun kondisi cuaca.
“Ada posko PAM di sini seperti di pelabuhan lainnya. Untuk gangguan pelayaran tidak ada, penyeberangan lancar. Jika ada gangguan cuaca, pelayaran pasti akan kami tunda,” tegasnya.
Dengan kondisi cuaca yang relatif bersahabat serta kesiapan sarana dan prasarana, pihak pelabuhan berharap arus mudik dan wisata ke Samosir pada puncak libur Natal dan Tahun Baru dapat berjalan aman, lancar, dan terkendali.
Bendro juga menambahkan, pembelian tiket penyeberangan kini sebagian besar telah beralih ke sistem digital. “Untuk pembelian tiket, sekitar 60 persen sudah melalui sistem online,” pungkasnya.(mist/tham)






Tidak ada komentar