Mau Mendaki Gunung Sibayak, Ini Kata Pendaki

Bagi mahasiswa di Medan yang sekedar ingin berakhir pekan, dapat memilih untuk mendaki ke Gunung Sibayak. 

Berawal dari obrolan ringan, lalu menuju ke pembicaraan touring, kami memutuskan untuk ‘muncak’ ke Gunung Sibayak di Kabupaten Karo.

Dengan penuh persiapan, kami pun pergi ke Gunung Sibayak. Kami yang berangkat ada delapan orang, yang semuanya berboncengan dengan  4 sepeda motor.


Bagi para pendaki yang ingin menggunakan sepeda motor kesini, saya sarankan untuk menservis sepeda motornya terlebih dahulu agar tarikannya lebih kuat sehingga tidak mogok di jalan.

Jalur ke Gunung Sibayak yang memiliki ketinggian  2.212 mdpl tidaklah mudah. Jika anda dari Medan, anda akan melewati Sibolangit dan Berastagi dengan lika-liku yang sangat terjal. 

Disini saya sangat menghimbau untuk hati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena pada jalan ini sering terjadi kecelakaan.



Ketika sudah sampai di kawasan Gunung Sibayak, jalan menuju kaki gunung juga sangat sulit dan terjal. Jalan menuju kaki gunung sangat rusak dan juga curam. 

Bagi pendaki yang menaiki sepeda motor, harus hati-hati karena banyak lubang. Bagi pendaki yang berjalan kaki, dapat menaiki angkot dari simpang Sidebu-debu untuk sampai di Pos 1. 

Tapi angkot hanya mau mengantar pendaki jika ramai saja, jika sepi maka anda akan berjalan kaki sampai kaki gunung.



Sesampainya di Pos 2 atau di kaki gunung, kami memarkirkan sepeda motor kami di parkiran. Biaya menitip sepeda motor adalah sekitar Rp.5.000. 

Dari sini, kamipun berjalan kaki untuk sampai di puncak Gunung Sibayak. Sebaiknya, sebelum mendaki Anda harus mempersiapkan fisik Anda dan jangan lupa makan untuk energy mendaki.

Dalam pendakian inilah rasa pertemanan kita akan diuji. Bagi Anda sekalian yang sudah pernah mendaki bersama teman-teman Anda, pasti cerita pendakian itu akan menjadi salah satu kenangan yang tak terlupakan. Ini adalah kali pertama saya mendaki. 



Teman-teman saya sangat membantu saya. Contohnya ketika sepeda motor saya mogok di tengah jalan. Para pendaki disini juga sangat terasa kekeluargaaannya. Mereka ramah dan juga saling menolong.

Kami berjalan kaki dari kaki gunung Sibayak dimulai pukul 7 malam, dan sampai di puncaknya pada pukul 12 malam, perjalanan yang benar-benar melelahkan, hingga sampai 5 jam termasuk istrahat di pos-pos yang banyak disepanjang jalan. 





Udara di puncak gunung sangatlah dingin. Saya sarankan sebaiknya Anda memakai jaket yang tebal, kaos kaki, sarung tangan, dan jika tidur memakai sleeping bag agar tidak kedinginan. 

Kelelahan disepanjang jalan terbayar, ketika kita melihat cahaya matahari yang mulai terbit pada jam 5 pagi.


Kami mulai menyaksikan sunrise di puncak gunung. Suasananya sangat menyenangkan disertai pemandangan gunung yang benar-benar memanjakan mata.

Sungguh, kenangan di Gunung Sibayak tidak mudah terlupakan bagi saya dan teman-teman. Saya yakin bagi Anda yang ingin kesini pasti tidak akan menyesal. Tapi untuk diingat, bawalah perbekalan secukupnya.*

Penulis  : Zilai Manurung - Medan


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.