Sejarah Batu Sigadap, Batu Pengadilan atau Hukum Tertinggi di Silahisabungan

Dairi, Yang benar dan jujur akan tetap sehat dan tidak mengalami kejatuhan (Jongjong) seperti posisi batu yang berdiri atau Batu Sijongjong. Sedangkan yang salah akan jatuh (gadap) atau mengalami kesakitan dan tidak berdaya hingga meninggal seperti posisi batu yang tergeletak atau Batu Sigadap.

Batu Sigadap di Desa Panukunan, Silalahi I Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi


Batu Sigadap adalah Batu Pengadilan. Sebutan yang disematkan kepada tempat bersejarah yang ada di Desa Panukunan, Silalahi I Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi. Nama Desa Panukunan diambil dari makna tempat = Tempat untuk bertanya, dimana hal ini berkaitan dengan ritual yang dilakukan pada batu tersebut yaitu bertanya akan keadilan atau kebenaran. 



Sejarah terjadinya Batu Sigadap dibuat oleh Raja Silahisabungan, yang memiliki tujuh anak laki-laki yang bersengketa atas tanah. 

Sehingga Raja murka dan membuat Batu Pengadilan untuk mendamaikan anak-anaknya. Sesuai dengan bentuk batu tersebut, yang benar dan jujur akan tetap sehat dan tidak mengalami kejatuhan (Jongjong) seperti posisi batu yang berdiri atau Batu Sijongjong. 

Sedangkan yang salah akan jatuh (gadap) atau mengalami kesakitan dan tidak berdaya hingga meninggal seperti posisi batu yang tergeletak atau Batu Sigadap.

Sampai saat ini batu tersebut masih dipercaya sebagai tempat untuk mengambil sumpah atas keturunan Raja Silahisabungan yang mengalami perselisihan atau sengketa. 

Dipercaya memiliki mistis yang kuat, batu tersebut di tetapkan menjadi Batu pengadilan atau Hukum tertinggi di Silahisabungan. visitdairi/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.