Anak Korban Setrika Tantenya Sendiri Mendapat Perhatian dari Bankom Garuda

Siantar, Walau masih dalam perawatan dan di infus R, bocah berusia lima tahun yang menjadi korban disetrika tantenya sendiri tampak lebih ceria.

Hal ini terlihat ketika keluarga besar Bantuan Komunikasi (Bankom) Garuda mengunjungi R di Rumah Sakit Tentara (RST) jalan Simanuk-manuk kota Pematang Siantar, Rabu (11/10/2023).

BACA JUGA Tante Setrika Anak Yatim Akhirnya Diproses Hukum, Pelaku Ditahan di Polres Simalungun

Ketua Umum Bankom Garuda Joni Monang Siregar Memberikan Bantuan Puding kepada R korban Setrika Tantenya/ist
Rombongan Ketua Umum Bankom Garuda Joni Monang Siregar didampingi Muktar (Garuda 14-55) dan Tagor Sitohang (Garuda 14-1) membawakan R anak yang masih berusia 5 tahun itu berupa mainan mobil-mobilan, "buah tangan", dan juga bantuan dana "puding".

"Kita prihatin atas peristiwa ini, dimana ada seorang ibu yang tega menyetrika anak-anak. Semoga ini menjadi pelajaran bagi para ibu lainnya, untuk tetap bersabar mendidik anak-anak apalagi anak terlihat super aktif (lasak)," kata Joni sambil menyerahkan bantuan Bankom Garuda kepada R.

Joni Monang yang akrab disapa Garuda 1 ini menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung, yang cepat tanggap mengambil tindakan atas peristiwa ini.

"Kita apresiasilah kinerja Kapolres Simalungun ini, bukan hanya penegakan hukum saja yang dilaksanakan, tapi juga rasa kepedulian dan kemanusiaan yang diutamakan. Sehingga anak korban Setrika ibunya ini dapat selamat, dan berangsur pulih karena langsung dibawa ke rumah sakit, dan langsung mendapat pendampingan dari Kapolres," ungkap Joni Monang.

Sudah Tidak Menangis Lagi

Diruang anak di Rumah Sakit Tentara "R" terlihat masih terlihat di infus, walaupun di infus tidak membuatnya berdiam diri, dan sesekali bermain mobil-mobilan yang diberikan Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung sebelumnya.

"Mobilan itu diberikan Kapolres semalam, dia (R) langsung bermain-main seolah tidak ada lagi sakitnya. Memang anak ini lasak super aktiflah," kata M Boru Hutasoit yang menjaga R dirumah Sakit.

Menurut Boru Hutasoit R tidak menangis lagi pada malam hari, karena badanya yang melepuh dan terbakar akibat disetrika Tantenya.

"Sudah beberapa malam ini tidak menangis lagi akibat luka bakar dibagian perut dan punggungnya. Tidurnya pun sudah agak nyenyak, hanya saja pada saat disuntik obat dia (R) agak rewel dan menangis," jelas Boru Hutasoit berterimakasih atas perhatian Kapolres Simalungun.

"Terimakasih atas perhatian Kapolres Simalungun dan langsung membawa anak kami ini ke Rumah Sakit. Saya pun tak habis pikir kenapa hal ini terjadi, kakak saya itu sebenarnya orang baik (pelaku), tapi kenapalah dia berbuat demikian?," ungkap Boru Hutasoit menyesalkan tindakan Tantenya (inang udanya R).

Penjelasan Kapolres Simalungun

Sebelumnya, AKBP Ronald FC Sipayung telah menyampaikan bahwa kondisi R mulai membaik. Namun begitu, Polres Simalungun masih terus berkoodirnasi dengan kedokteran rumah sakit hingga memastikan R bisa pulang ke rumah.

"Kita tadi baru selesai melakukan peninjauan dan mengecek kondisi anak kita ini jauh lebih baik, pulih kesehatan, mulai gembira dan sudah bisa berinteraksi dengan kita," kata Kapolres.

Selain berkoordinasi dengan Kedokteran Rumkit TNI Pematang Siantar, proses pemulihan R juga melibatkan psikiater untuk menurunkan trauma yang bersangkutan.

Pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Simalungun dan pihak keluarga. Disepakati R akan dirawat oleh kerabatnya yang lain, yang kebetulan juga merawat kakak kandung R.

"Kemudian R akan dirawat oleh tantenya yang selama ini merawatnya di rumah sakit. Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, karena masih banyak yang kita kerjakan mengingat masa depan dari R ini," jelas Kapolres,Selasa (10/10/2023) siang.

"Karena kita tahu RS ini ayahnya sudah meninggal dan ibunya sudah meninggalkannya (pergi) dari dia bayi," sambung Kapolres.

Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Rumkit TNI Pematang Siantar, dr Rajin Saragih SpB menyampaikan bahwa luka bakar yang dialami R cukup parah karena mengenai jaringan kulit dalam.

"Pasien didiagnosis dengan dengan luka bakar grade kedua. Kemudian kita lakukan perawatan terhadap luka, kita bersihkan, dilakukan operasi dan stabil. Selanjutnya kita lihat besok atau lusa apabila memungkinkan bisa dilakukan perawatan jalan," kata dokter. (tam/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.